Saturday, October 11, 2008

Aaaaarrgghhh...

Sebeeeeeeeeeeeellllll....

Emang dia kira gw tembok apa? yg ga punya perasaan...
Emang dia kira gw pintu apa? yg ga punya hati...
Emang dia kira gw patung apa? yg ga bisa bereaksi...

Huh.. kenapa sih hari gini masih ada manusia bodoh yang menikmati indahnya penyiksaan atas kebodohan dia sendiri...? This is a story of...

Temen gw, sebut aja si A. Wanita berusia 23 taun, berasal dari keluarga terpandang dengan kemampuan ekonomi yang bisa dikatakan berlebih. Wajahnya cukup imut dan sangat mementingkan penampilan serta perawatan kulitnya. Bisa dikatakan dia memiliki semua dalam hidup ini. Harta, keluarga, teman, pendidikan dan cinta. Bagiku yang sudah mengenalnya cukup lama, hidupnya sangat simpel dan jelas. TAPI... yah t-a-p-i... dalam bahasa inggris BUT, B-U-T... entah mengapa kehidupan yang simple dan jelas itu selalu ia buat rumit dan samar- samar.

Huuuuhhh... kesabaranku sudah habis. 8 bulan menjadi wadah tempat ia menuangkan segala uneg- uneg, dumelan, omelan, kekesalan, sakit hati, air mata dan segala drama 4 babak yang tak ada habisnya. Sebenarnya sih hanya satu masalah yang ia miliki, cinta... (Huh... ini lagi... ini lagi...)

Sebut saja R, pria yang sempat menjadi kekasihnya 8 bulan lalu, membuat ia menjadi manusia bodoh, lemah, bagaikan robot telah diprogram oleh sang penciptanya. Singkat kata, apa yang ia (dan aku) pikirkan pada awal pertama kenal seolah berubah 180 derajat dengan seiringnya waktu berjalan. Pada tahap pendekatan, R seolah- olah berperilaku penuh pengorbanan dengan sifat pemberi dan dermawan. Setelah 6 bulan, preeeetttt.. CAT SHIT!!! All elephantshit.. (Bullshit's just too small).

Memang kuakui, semua salah pada pihak A. Dia memang, kasarannya, 'membeli' si R. Nih yah kusebutkan: dompet PRADA (cost her around $400), jeans Levi's, makan hotel dan resto bintang 5 (all was on her), tiket KL-Bali-KL (by SQ, ok?? Singapore Airlines, bukan Garuda), sewa mobil 1 bulan (they both are not locals) and so forth... which she hasn't told me about or she tried to hide from me.

Honestly speaking, I don't blame that guy. If I were him, I would definitely do the same shit. Of course, its not risky, it a gift.. free gift, why should I reject? Tapi semakin kesini tuh laki makin kurang ajar dan ga tau diri. Yah I dont give a f*ck about what he did or intended to do.

The main point here is that I'm soooo damn tired to hear all whinin, whingin, cryin from her about him. If you don't like it, STOP TALKING, DO SOMETHING, dumbass!!!

to be continued... (My anger makes hunger cannot wait anymore...)

1 comment:

darth rama said...
This comment has been removed by a blog administrator.